KBJ IV Dibuka, Presiden: Bahasa Jawa Mulai Ditinggalkan

SEMARANG, KOMPAS - Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang memiliki jumlah penutur besar, tersebar di tiga provinsi – Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta – serta sejumlah wilayah di Indonesia, bahkan sampai di Suriname. Ranah penggunaannya pun meliputi berbagai sendi kehidupan, mulai dari bahasa sehari-hari di lingkungan keluarga, upacara adat, seni pertunjukkan, sastra, bahkan bahasa komunikasi kedinasan.

Demikian dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan tertulis yang dibacakan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, pada pembukaan Kongres Bahasa Jawa (KBJ) IV di Semarang, Senin (11/9). “Namun, dalam perkembangan tatanan kehidupan baru, terutama di kalangan generasi muda, Bahasa Jawa mulai ditinggalkan,” jelas Presiden.

Menurut Presiden, bukan hanya dalam pergaulan antarteman, dalam lingkungan keluarga pun mereka – petutur Jawa – mulai menggunakan Bahasa Indonesia. Ruang gerak dongeng dalam bahasa Jawa pun telah lama ditinggalkan orang. Untuk itu, bahasa Jawa perlu terus dikembangkan dan penggunaannya, termasuk penggunaan aksara Jawa dilestarikan, terutama di kalangan generasi muda melalui berbagai cara.

Pembukaan KBJ IV ditandai dengan penyalaan blencong (lampu tradisional Jawa) dengan api abadi dari Mrapen, Kabupaten Grobogan (Jateng). Dalam kesempatan itu, Mendiknas juga memberikan penghargaan kepada Gubernur Jateng Mardiyanto, yang dinilai melakukan percepatan pemberantasan buta aksara di Jateng.
KBJ akan berlangsung hingga hari Kamis (14/9). (HAN/TRA)


http://www.kompas.com/ver1/Dikbud/0609/11/164153.htm

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Film KKN di Desa Penari

Mengenal Taman Inspirasi Muntig Siokan, Sanur,Denpasar

INSPIRASI MENULIS DARI PENGALAMANKU