NGEDROP
Selasa,
30 November 2021 cuaca sangat cerah, siang itu aku bersama istri pergi ke rumah
sakit untuk menjalani HD rutin.
Sampai
rumah sakit prosedur rutin yang kulakukan adalah absen sidik jari, timbang
berat badan kedatangan dan daftar di resepsionis.
Setelah
dapat surat antrian, aku menuju tempat tidur yang telah ditunjukkan oleh
perawat. HD hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam hidupku,
karena pertama kalinya digunakannya akses HD yaitu AV Sunt, akses HD yang
dibuat melalui atas siku kiri tangan.
Pada
lengan sebelah kiri, mulai ditusuk sebanyak dua tusukan jarum, satu sebagai
penyedot darah yang dikirim ke mesin HD dan yang satu sebagai akses transfusi
darah yang sudah bersih masuk ke dalam tubuh. Lumayan juga sakitnya, saat
ditusuk, aku hanya berekspresi meringis saja. Aku hadapi dengan santai dan
tidak aku rasakan.
Setelah
semua akses HD tersambung, jari-jariku sempat diikat, agar aku tidak banyak
bergerak dan tidak boleh duduk. Jadi saat makan dan minum dilakukan dengan
berbaring.
Proses
HD berlangsung kisaran 4-5 jam, suatu waktu yang lumayan lama. Biasanya waktu
HD aku gunakan untuk melihat media sosial, ikut webinar serta makan dan minum.
Namun
hari itu sehabis makan dan minum aku merasa sangat mengantuk sekali dengan
udara AC yang sangat dingin sekali, karena bersamaan dengan itu di luar rumah
sakit lagi hujan dengan deras.
Aku
pun tertidur dengan nyenyaknya, hingga suatu ketika aku terbangun dan proses HD
tinggal kurang 20 menit lagi. Waktu aku terbangun, kondisiku lagi baik dan
aman-aman saja.
Tiba-tiba
aku merasakan gejala kaki mau kram, karena dinginnya ruangan waktu itu dan aku
merasa penglihatan mulai agak kabur dan terasa mau gelap. Akupun memanggil
perawat sebanyak dua kali. Dan setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi, karena
aku langsung pingsan.
Aku
terbangun melihat diriku sudah dikerubuti para perawat dan tak lama istriku
datang menjemputku, ia merasa kaget kakiku diurut-urut perawat. Proses HD pun
dihentikan. Di cek tekanan darah normal. Akupun disuruh berbaring dulu.
Tak
lama kemudian aku merasa mual dan muntah-muntah. Bajuku pun akhirnya terkena
muntahan. Aku pun minum teh manis dan diberi obat mual melalui suntikan.
Setelah kondisi badan lebih enak, aku bersama istri pulang. Rupanya aku pasien
paling terakhir yang pulang setelah selesai maghrib.
Selama
perjalanan pulang, banyak orang yang memperhatikanku, ternyata pulangnya aku
memakai selimut sebagai pengganti bajuku. Wah.. betapa malunya aku.
Sampai
di rumah, aku beristirahat dan minta ijin ke kantor tidak masuk bekerja sampai
kondisiku pulih kembali.
Keesokan
harinya kondisi tanganku bekas tusukan sedikit membiru dan besoknya lagi
semakin melebar birunya. Aku kompres dengan air hangat. Dan sekitar seminggu
lebih sampai hari ini sudah mulai memudar. Selama tangan membiru, proses HD
dilakukan melalui akses double lumen yang berada di dada kanan. Alhamdulillah
kondisiku saat ini sudah normal kembali. Semoga ke depannya proses HD dapat
kujalani dengan lancar. Aamiin.
Keterangan
HD
= Hemodialisis/cuci darah
Pada tulisan ini sengaja mengurangi penyebutan kata cuci
darah. Untuk menghindari rasa trauma terutama pada wanita
Comments