UJIAN HIDUP DARI ALLAH
Pada
suatu hari di awal bulan Juli, setelah
aku datang dari Sragen, Jawa Tengah. Aku datang seorang diri ke Bali, karena
aku harus bekerja lagi. Dalam perjalanan aku sudah tes genose dengan hasil
negatif. Tapi oleh atasanku, aku harus karantina di rumah selama seminggu dan
pada saat tes antigen hasilnya juga negatif. Sementara istriku masih tinggal di
Sragen. Aku pun mulai bekerja dan kondisi badanku baik-baik saja.
Sekitar
satu minggu bekerja, aku merasakan kehilangan selera makan. Malas melakukan
sesuatu. Pada saat itu aku teringat ciri-ciri orang mau meninggal yang pernah
kutonton di youtube yaitu kehilangan selera makan. Tapi aku segera menghilangkan
pikiran tersebut.
Hingga
suatu ketika, istri pulang ke Bali. Sekitar tiga hari kondisi kesehatanku
menurun, aku sering muntah-muntah. Dan pada malam harinya tanggal 11 Juli 2021,
aku diajak istri ke IGD RSU Surya Husada Nusa Dua.
Sampai
di IGD, aku diobservasi dan pada hari itu, kondisiku dengan tingkat kesadaran
yang sangat rendah, aku tidak ingat segala kejadian yang terjadi. Walaupun aku
diajak bicara dapat menjawab, tapi aku tidak dapat mengingatnya.
Rupanya
karena efek pembekuan darah yang terjadi. Pada awalnya aku di tes antigen
hasilnya negatif. Tapi pada saat dirontgen ada bercak-bercak putih pada
paru-paru, jantung membengkak, angka kreatinin pada ginjal melonjak dari 8
menjadi 23. Sehingga harus cuci darah.
Aku
pun dites PCR, dimana hasilnya positif covid 19. Akupun masuk ruang isolasi.
Selama isolasi aku ditemani istri dengan perjanjian, kalau tertular covid 19
biaya perawatan ditanggung sendiri. Sedangkan aku biaya perawatannya ditanggung
negara.
Selama
satu minggu pertama aku dirawat di rumah sakit, aku tidak dapat mengingat sama
sekali. Aku mulai dapat mengingat pada minggu keduanya.
Sungguh
nikmat yang luar biasa ujian sakit ini,
semoga sakitku ini dapat menggugurkan dosa-dosaku sebagai ujian hidup dari
Allah SWT.
Comments